Jakarta –
Pelanggan ini kecewa setelah membeli sekaleng nastar dengan harga mahal. Pasalnya, ternyata nanas miliknya yang seharga Rp 1,8 juta berjamur!
Nastar tidak hanya dinantikan saat Ramadan, tapi juga menjadi suguhan istimewa bagi masyarakat keturunan Tionghoa saat merayakan Tahun Baru Imlek alias Tahun Baru Imlek. Beberapa dari mereka juga memilih untuk membeli nanas favoritnya daripada membuatnya sendiri di rumah.
Namun saat membeli makanan dari luar, sebaiknya perhatikan dulu kondisi dan kualitasnya. Karena pelanggan bisa saja dirugikan karena membelinya dengan harga mahal tapi malah mendapatkan makanan yang kualitasnya buruk. Seperti yang dialami gadis ini.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Seorang pelanggan wanita yang tidak disebutkan namanya berbagi pengalaman buruknya di stomp.straitstimes. com (26/03) tentang pesanan nastarnya saat imlek kemarin. Ia membeli nastar dari salah satu toko kue ternama yang masuk dalam 10 besar toko kue dengan kue nanas terbaik di Singapura.
“Pada akhir Desember, saya keluar jalan-jalan dan memutuskan untuk membeli nanas dengan uang tunai,” katanya.
“Saya memilih membeli dari toko yang direkomendasikan sebagai 10 best seller kue nanas di Singapura. Alhasil, saya memutuskan untuk mendukung toko kue lokal tersebut,” lanjut pelanggan tersebut.
Ternyata pelanggan membeli bukan hanya satu kaleng, melainkan enam kaleng nastar dengan kartu ucapan. Rencananya pelanggan ini akan memberikan 4 kaleng kepada saudaranya dan 2 kaleng sisanya untuk dia makan sendiri.
Pelanggan ini menemukan salah satu kaleng kue yang penuh nastar berjamur. Foto: Stomp.straitstime.com / Ong Su Mann
Total pembelian enam kaleng kue nastar menelan biaya $161,40 atau sekitar Rp1,8 juta.
“Saya membeli enam kaleng kue nanas dan beberapa kartu ucapan. Empat kaleng akan saya berikan kepada saudara saya sebagai hadiah Tahun Baru, dan dua kaleng sisanya untuk saya sendiri,” kata pelanggan ini.
Sayangnya, kejadian mengerikan terjadi ketika pelanggan wanita itu hendak menikmati nanasnya. Saat hendak memakannya, wanita ini menemukan nanas berjamur di salah satu kalengnya. Meski masa kadaluarsanya masih agak lama, yakni hingga 9 Februari. Sementara, ia akan memakan kue tersebut pada 26 Januari.
Pelanggan ini memprotes ke toko kue, tetapi kompensasi uang dikirim dalam waktu yang cukup lama. Foto: Stomp.straitstime.com / Ong Su Mann
Melihat kondisi kue nastar yang memprihatinkan, pelanggan mengadu ke toko kue melalui WhatsApp. Tanpa perdebatan lebih lanjut, pihak toko kue setuju untuk memberikan ganti rugi biaya yang harus dilakukan dalam waktu kurang lebih 5 sampai 10 hari kerja.
Namun, pelanggan ini justru semakin kesal karena pihak toko mengabaikannya. Bahkan setelah 1 setengah bulan, wanita itu masih belum menerima pembayaran.
Pelanggan mengungkapkan, “Setelah kejadian ini, saya yakin ini akan menjadi yang pertama dan juga terakhir kali saya membeli makanan dari mereka.”
Sebagai klarifikasi, toko yang menjual kue nanas menjelaskan pertanyaan Storm. Mereka mengungkapkan telah membalas pesan pelanggan tersebut, namun harus mencari lagi nomor pelanggan wanita tersebut karena aplikasi WhatsApp mereka telah direset.
Toko kue tersebut mengungkapkan, “Kami telah menghubungi pelanggan terkait masalah ini. Tentu saja, kami akan memprosesnya dan mengeluarkan pengembalian dana sesegera mungkin.”
Setelah menunggu 1,5 bulan, pelanggan ini mendapatkan refund sebesar $161,40 atau sekitar Rp 1,8 juta melalui Pay Now. Sebenarnya nominal ini cukup membuatnya kaget karena mengira mereka hanya akan mengembalikan 1 kaleng. Ternyata toko kue tersebut mengembalikan total 6 kaleng kue nastar.
Karena tanggung jawabnya, pihak restoran pun menawarkan voucher sebesar $100 atau Rp1,1 juta namun dia menolak.
Tonton video “Mencari Cara Membuat Kue Nastar Berbentuk Karakter Kartun”
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/adr)