Jepang –
Di Indonesia, sudah biasa melihat pria berperut buncit. Seiring bertambahnya usia, pria lebih cenderung mengembangkan perut buncit pada usia lebih dari 40 tahun.
Maka, spesialis endokrinologi dan metabolisme penyakit dalam, dr. Indra Wijaya, prevalensi kelompok umur dengan perut buncit semakin menurun.
“Jika Anda kelebihan berat badan, pria dan wanita memiliki lokasi yang berbeda untuk menyimpan lemak. Pria memiliki lebih banyak lemak visceral yang membuat mereka kembung sementara wanita kelebihan berat badan, lemaknya meluas ke paha dan bokong,” katanya. detikcom di Kunitachi, Tokyo, Rabu (24/4/2023).
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Orang Indonesia terlalu banyak mengonsumsi kalori dan kualitas makanannya buruk. Belum lagi, mereka kurang aktivitas fisik.
Malas berolahraga adalah masalah utama penyebab perut buncit. Jika Anda jarang bergerak dan berolahraga, lemak dari makanan tidak akan terbakar dan tersimpan di dalam perut.
Pembesaran perut merupakan faktor risiko diabetes dan penyakit lain seperti kolesterol, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan stroke.
“Maka untuk mengatasinya, kembalikan pola hidup dan obat-obatan jika diperlukan. Apakah menggunakan obat atau tidak, dokter akan mengetahuinya, sehingga harus berkonsultasi terlebih dahulu,” jelas dr. Indera.
“Namun tidak dianjurkan mengonsumsi obat penurun berat badan karena efek sampingnya,” pungkasnya.
Tonton video “Apakah Perut Buncit Sarang Penyakit?”
[Gambas:Video 20detik]
(kn/atas)