maxwin138
maxwin138
maxwin138
maxwin138

Biara Tertua di Bandar Lampung Jauh Dalam Budaya Cina

Biara Tertua di Bandar Lampung Jauh Dalam Budaya Cina
0 0
Read Time:2 Minute, 49 Second


Jakarta

Salah satu destinasi wisata religi di Kota Bandar Lampung adalah Kelenteng Thay Hin Bio. Ini adalah biara tertua di sana.

Kota Bandar Lampung di Lampung memiliki sejumlah bangunan bersejarah yang menarik untuk dikunjungi. Salah satunya adalah Kelenteng Thay Hin Bio yang terletak di Jalan Ikan Kakap Nomor 35, Telukbetung Selatan.

Dari luar, traveler dibuat takjub dengan arsitektur bangunannya yang sangat indah dan kental nuansa Tionghoanya. Bangunannya memiliki gerbang yang besar dan warna dominan merah. Selain itu, ada juga ornamen naga yang menambah kesan klasik.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

detikTravel mengunjungi biara Februari lalu. Begitu memasuki gapura vihara, traveler langsung melihat dua buah pagoda di sisi kanan dan kiri pelataran.

Lalu di pintu masuk vihara, traveler akan melihat dua tiang besar lengkap dengan ukiran naga. Tak hanya itu, ada juga dua lampion besar dan lukisan yang membuat traveler serasa berada di Negeri Tirai Bambu.

Kelenteng Thay Hin Bio di Bandar Lampung. Foto: Putu Intan/ detikcom

Selain itu, vihara ini juga menyimpan lilin raksasa yang biasa digunakan umat Buddha untuk berdoa. Pada tiang-tiang di dalam vihara, traveler juga bisa melihat tulisan menggunakan aksara Tionghoa.

Pendeta Vihara Thay Hin Bio, Virya Parama, menjelaskan vihara ini sebenarnya sudah berusia ratusan tahun. Bangunan biara dibangun pada bulan Oktober 1896. Namun, sebelum dibangun di sini, pendahulu sudah memulai sebelumnya.

“Awalnya vihara ini berdasarkan cerita sebuah keluarga yang memuja Dewi Kwan Im di rumah. Ketika terjadi letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883 yang menimbulkan tsunami yang menghancurkan pantai Bandar Lampung. Saat itu semua hancur dan banyak yang meninggal. ., namun keluarga yang satu ini selamat setelah bersembunyi di bawah meja altar yang terdapat arca atau arca Dewi Kwang Im,” ungkapnya.

Kabar keselamatan satu keluarga dengan patung Dewi Kwang Im membuat banyak orang penasaran. Mereka mulai pergi ke kediaman keluarga,

“Lama kelamaan banyak yang datang, mungkin privasi terganggu, lalu ada masyarakat khususnya di Telukbetung yang sepakat membangun cetya di kawasan yang saat ini bernama Jalan WR Supratman,” ujarnya.

Setelah itu, Thay Hin Bio Monastery dibangun pada tahun 1896 dengan mengutamakan bentuk aslinya. Menurut Virya, sejak berdiri hingga saat ini, tidak ada perubahan yang dilakukan pada bangunan vihara.

“Tidak ada perubahan, tapi ada perbaikan seperti pengecatan ulang, pembersihan, kemudian semen dijadikan keramik,” jelasnya.

Kelenteng Thay Hin Bio di Bandar Lampung. Foto: Putu Intan/ detikcom

Virya menjelaskan bagian-bagian penting di Kuil Thay Hin Bio. “Bagian penting dari ornamen dan tulisan puisi yang ada, alat doa dan iringan musik dharma dengan makna panduan belajar sebagai umat Buddha untuk mendalami dharma yang lebih luas,” katanya.

Virya juga menjelaskan hal-hal yang sering dijumpai para musafir di vihara ini, seperti dupa, lilin, dan bunga atau buah-buahan.

“Ketika kita membakar kemenyan ini, akan mengeluarkan aroma yang harum. Ini adalah cerminan atau simbol bahwa kita harus terlebih dahulu membersihkan diri dari kotoran batin,” ujarnya.

Kemudian lampu, lilin, atau lentera di vihara ini menjadi simbol penerangan. Lilin diharapkan dapat menghapus kegelapan batin pada manusia.

“Kemudian bunga adalah simbol anicca atau ketidakkekalan. Persembahan buah adalah hasil dari karma. Tentu saja, ketika kita ingin mempersembahkan sesuatu yang lebih tinggi, memberikan buah atau roti yang baik melambangkan tindakan kita sebagai hasil dari karma,” ujarnya. .

Meski berfungsi sebagai tempat ibadah umat Buddha, Thay Hin Bio Temple bisa dikunjungi oleh umum. Bahkan saat Imlek di Cap Gomeh, banyak orang berkumpul di sana untuk menikmati aksi barongsai.

Simak video “Jelang Imlek, Vihara Dharmayana Kuta Mulai Dipadati Umat”
[Gambas:Video 20detik]
(pin/perempuan)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Harold Taylor

Learn More →