maxwin138
maxwin138
maxwin138
maxwin138

Dampak Krisis Kependudukan? Populasi Anak Jepang Menurun Seiring Jumlah Lansia

Dampak Krisis Kependudukan?  Populasi Anak Jepang Menurun Seiring Jumlah Lansia
0 0
Read Time:1 Minute, 38 Second


Jakarta

Menurut data tahunan Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang, populasi anak di bawah usia 15 tahun pada April 2023 mencapai 14,4 juta jiwa. Jumlah ini menurun sebanyak 300 ribu anak dibandingkan tahun lalu.

Penurunan jumlah anak di Jepang telah dilaporkan sejak tahun 1982. Namun, jumlahnya sekarang mencapai rekor terendah sejak statistik pertama kali disusun pada tahun 1950.

Jumlah anak di bawah usia 15 tahun ‘hanya’ mewakili 11,5 persen dari seluruh populasi di Jepang. Sedangkan penduduk berusia 65 tahun atau lebih mencapai 36,2 juta jiwa atau 29,1 persen dari total penduduk. Ini menunjukkan ketidakseimbangan demografis yang signifikan di Jepang.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

“Angka kelahiran turun di bawah 800.000 tahun lalu, menurut perkiraan. Jepang berada di ambang apakah kita dapat terus berfungsi sebagai masyarakat,” kata Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dikutip dari The Guardian, Selasa (23/5/2023). .

“Fokus pada kebijakan anak dan pengasuhan anak adalah sesuatu yang tidak bisa menunggu dan tidak bisa ditunda. Kita harus membangun ekonomi sosial yang mengutamakan anak untuk membalikkan angka kelahiran yang rendah,” lanjutnya. .

Penurunan jumlah angka kelahiran ini multifaktorial. Beberapa di antaranya adalah meningkatnya biaya hidup, banyak wanita yang mengkhawatirkan karier, pasangan yang menunda memiliki anak.

Menurut Buku Tahunan PBB 2022, Jepang memiliki persentase anak terendah di antara 36 negara di dunia dengan populasi 40 juta atau lebih. Korea Selatan memiliki persentase terendah berikutnya dengan 11,6 persen, Italia dengan 12,4 persen dan Spanyol dengan 13,8 persen.

Penurunan angka kelahiran yang signifikan menyebabkan pemerintah Jepang mengambil berbagai langkah untuk meningkatkan angka kelahiran.

Pemerintah Jepang memperkirakan perlu mengumpulkan sekitar 3 triliun yen (Rp 321,8 triliun) setiap tahun untuk kebijakan pengasuhan anak yang diusulkan oleh Kishida untuk membantu meningkatkan angka kelahiran.

Selain itu, pemerintah juga sedang membuat rencana peningkatan tempat penitipan anak dalam 3 tahun ke depan. Pekerja Jepang diharapkan memiliki lingkungan yang lebih baik untuk memiliki anak.

Tonton Video “Angka Kelahiran Jepang Turun, Pejabat Khawatir Negara Hilang”
[Gambas:Video 20detik]
(avk/naf)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Harold Taylor

Learn More →