maxwin138
maxwin138
maxwin138
maxwin138

Dihantam Krisis Penduduk, Semakin Banyak Warga Jepang Memilih Hidup Sendiri

Dihantam Krisis Penduduk, Semakin Banyak Warga Jepang Memilih Hidup Sendiri
0 0
Read Time:1 Minute, 42 Second


Jakarta

Dari survey yang dilakukan, hampir 1,5 juta orang di Jepang memilih untuk meninggalkan kehidupan publik. Mereka memilih hidup tertutup di tempat tinggal mereka.

Ini adalah gaya hidup hikikomori atau pengasingan yang didefinisikan oleh pemerintah sebagai orang yang mengasingkan diri setidaknya selama 6 bulan. Beberapa dari orang-orang ini hanya keluar rumah untuk membeli makanan dan beraktifitas sesekali.

Istilah hikikomori adalah ungkapan yang muncul pada tahun 1980-an. Pihak berwenang telah menyatakan keprihatinan tentang masalah ini selama dekade terakhir. Namun, pandemi COVID yang terjadi kemudian memperburuk keadaan.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Survei nasional menemukan bahwa dari 12.249 responden, sekitar 2 persen orang berusia 15 hingga 64 tahun diidentifikasi sebagai hikikomori, dengan sedikit peningkatan di antara mereka yang berusia 15 hingga 39 tahun. Dengan persentase tersebut diterapkan pada total populasi Jepang, diperkirakan 1,46 juta orang memilih untuk mengisolasi diri.

Ada beberapa alasan mengapa orang lebih memilih untuk mengisolasi diri. Beberapa di antaranya adalah kehamilan, kehilangan pekerjaan, sakit, pensiun, dan masalah intrapersonal yang buruk.

Namun, alasan utama mengapa gaya hidup ini sedang naik daun adalah pandemi COVID-19. Lebih dari seperlima responden menyebut pandemi sebagai faktor signifikan dalam gaya hidup lajang mereka.

Jepang adalah salah satu negara Asia Timur yang akan tetap berada di bawah pembatasan pandemi yang ketat hingga 2022. Jepang akhirnya membuka kembali perbatasannya untuk pengunjung asing pada Oktober, mengakhiri salah satu kontrol perbatasan paling ketat di dunia dua tahun setelah pandemi dimulai.

“Akibat COVID-19, kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain berkurang,” kata makalah terpisah yang diterbitkan pada Februari di National Dietary Library Jepang seperti dikutip CNN, Sabtu (8/4/2023).

Tidak hanya menyebabkan meningkatnya kehidupan menyendiri, pandemi ini juga memperparah masalah sosial di Jepang. Seperti kesepian, isolasi, kesulitan keuangan, meningkatnya kasus bunuh diri, hingga kasus kekerasan terhadap anak dan rumah tangga.

Para ahli mengatakan bahwa hikikomori sering dikaitkan dengan masalah psikologis seperti depresi dan kecemasan meskipun faktor sosial juga berperan, seperti norma patriarkal Jepang dan menuntut budaya kerja.

Tonton Video “Angka Kelahiran Jepang Turun, Pejabat Khawatir Negara Hilang”
[Gambas:Video 20detik]
(avk/kna)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Harold Taylor

Learn More →