Jakarta –
Pengobatan alternatif Ida Dayak bak primadona. Dia dipuji dan dicari oleh banyak warga yang berjuang untuk sembuh dari penyakitnya.
Berbagai kalangan rela jauh-jauh pergi ke GOR Kostrad, Cilodong, Depok, Senin (3/4/2023), meski harus kecewa karena pengobatan Ida Dayak akhirnya batal akibat keramaian.
Kepopuleran Ida Dayak yang konon berhasil menyembuhkan patah tulang tanpa operasi, menghilangkan benjolan tumor payudara, hingga mengobati penyakit stroke bagaikan oasis di tengah kemiskinan bagi warga yang mengakses fasilitas kesehatan. Belum lagi, Ida Dayak mengaku tidak dipungut biaya sepeser pun untuk merawatnya.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Ketua Dewan Pakar Perhimpunan Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI) 2022-2025 Prof Dr Dr Ferdiansyah, SpOT(K) mengatakan, terapi alternatif seperti Ida Dayak sangat diminati, terutama bagi masyarakat yang lemah atau memiliki cacat yang belum pulih. Karena itu, semua prosedur dilakukan bersamaan dengan pencarian sejumlah terapi alternatif.
“Terlepas dari berbagai pengobatan termasuk alternatif, satu-satunya harapan pasien adalah mencari kesembuhan dengan berbagai cara,” ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (5/4/2023).
Belum lagi rasio dokter ortopedi di Indonesia yang minim dan terkonsentrasi di kota-kota besar, memaksa masyarakat untuk memilih alternatif penyembuhan.
Senada dengan itu, pengamat kesehatan Dicky Budiman dari Griffith University di Australia menilai tingginya minat pengobatan jenis ini bukanlah hal baru dan tidak hanya terjadi di Indonesia atau beberapa negara berkembang lainnya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi, diantaranya fasilitas kesehatan yang kurang memadai.
“Tenaga medis profesional terbatas, tidak seperti di kota besar bahkan subspesialisnya banyak, sehingga pada akhirnya pengobatan tradisional atau spiritual menjadi satu-satunya pilihan di daerah itu,” jelasnya saat dihubungi detik.com Selasa (4/4). ).
Tak hanya itu, Dicky juga percaya bahwa kepercayaan memegang peranan besar. Ada sebagian orang yang lahir dari keluarga atau budaya yang percaya akan khasiat pengobatan tradisional, melebihi pengobatan medis di fasilitas kesehatan.
Selanjutnya: Tanggapan Kementerian Kesehatan
Simak Video “Ida Dayak Viral, Kemenkes Anjurkan Warga Tak Cari Obat Alternatif”
[Gambas:Video 20detik]