Jakarta –
Istilah ‘paru-paru basah’ mungkin terdengar asing bagi sebagian orang. Dalam dunia medis, sebenarnya tidak ada paru-paru basah. Kondisi ini biasa digunakan oleh orang awam untuk menyebut salah satu kondisi yang disebut sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS). Apa saja kebiasaan yang menyebabkan paru-paru basah? Simak dulu penjelasannya di bawah ini.
Paru-paru basah adalah penyakit pernapasan ketika paru-paru diisi dengan cairan, bukan udara. Cairan di paru-paru bisa berupa nanah dari infeksi, cairan dari penyakit jantung, atau bahkan darah dari penyakit paru atau jantung lainnya.
Kelebihan cairan di paru-paru menurunkan jumlah oksigen atau meningkatkan jumlah karbon dioksida dalam aliran darah. ARDS mencegah organ mendapatkan oksigen yang mereka butuhkan, yang menyebabkan kegagalan organ.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
ARDS dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia dan jenis kelamin. Penyakit ini merupakan keadaan darurat medis dan dapat mengancam jiwa jika tidak segera ditangani.
Kebiasaan Yang Menyebabkan Paru-Paru Basah
Paru-paru basah dapat terjadi karena berbagai alasan. Beberapa Orang dengan Kebiasaan Berikut Ini Lebih Berisiko Terkena Pneumonia, Apa Saja?
1. Minum alkohol
Penggunaan atau penyalahgunaan alkohol yang berlebihan meningkatkan risiko sepsis (komplikasi infeksi) yang merupakan penyebab utama ARDS. Bahkan terlalu banyak minum alkohol juga dapat menurunkan respon imun tubuh.
Orang yang minum banyak lebih mungkin secara tidak sengaja menghirup makanan, minuman, atau muntahan, yang dapat terbawa udara serta darah atau nanah.
2. Penggunaan tembakau dalam rokok
Ada penyakit dan kondisi tertentu yang merusak fungsi paru-paru dan menciptakan lingkungan yang mendorong perkembangan pneumonia. Pneumonia adalah contohnya. Merokok juga dapat menyebabkan kerusakan pada alveoli sehingga paru-paru lebih sulit untuk membersihkan cairan
3. Paparan pencemaran lingkungan
Paparan jangka panjang terhadap bahan kimia beracun atau polusi dapat menyebabkan kerusakan paru-paru yang menumpuk seiring waktu. Paru-paru basah juga dapat terjadi akibat paparan tiba-tiba asap kimia beracun (atau kombinasi beracun, seperti pemutih dan amonia) yang dengan cepat merusak paru-paru.
Penyebab Lain Paru-Paru Basah
Selain kebiasaan di atas, paru-paru basah juga disebabkan oleh beberapa faktor berikut ini.
Peradangan pada pembuluh darah
Peradangan ini disebut juga vaskulitis yang terjadi pada arteri, vena, atau kapiler. Peradangan ini bisa terjadi di bagian tubuh manapun, termasuk paru-paru. Peradangan ini dapat menyebabkan pneumonia jika menyempitkan kapiler di paru-paru dan membuat transfer oksigen menjadi lebih sulit.
Operasi paru-paru
Paru-paru basah adalah komplikasi dari beberapa jenis operasi paru-paru, seperti reseksi paru-paru ketika sebagian paru-paru diangkat.
Usia
Orang berisiko tinggi terkena pneumonia seiring bertambahnya usia. Seiring bertambahnya usia, fungsi paru-paru dan respon imun tubuh melemah. Ini dapat mempersulit tubuh untuk melawan infeksi yang menyebabkan ARDS.
Operasi jantung
Cardiopulmonary bypass, prosedur yang biasa dilakukan selama operasi jantung yang melibatkan penggunaan mesin untuk mempertahankan sirkulasi darah dan pertukaran gas, dapat menyebabkan respons inflamasi yang menyebabkan pneumonia.
Kemoterapi
Gejala Paru-paru Basah
Tanda dan gejala ARDS biasanya terjadi 1-2 hari setelah penyakit atau trauma awal. Gejala dapat bervariasi dalam intensitas, tergantung pada penyebab, tingkat keparahan, dan ada tidaknya penyakit jantung atau paru yang mendasarinya. Berikut gejalanya.
Sesak napas yang parah Pernapasan yang sangat berat dan cepat Tekanan darah rendah Kebingungan dan kelelahan yang ekstrem
Kebiasaan yang menyebabkan paru-paru basah sering dilakukan oleh sebagian orang, seperti merokok dan minum alkohol. Oleh karena itu, hentikan kebiasaan ini untuk menghindari risiko paru-paru basah.
Simak Video “Kabar Duka, Founder Kalbe Farma Boenjamin Setiawan Meninggal”
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)