Jakarta –
Artis Tamara Geraldine baru-baru ini berbicara tentang kehidupan dan kesehatan yang membuatnya menghilang dari layar untuk waktu yang lama. Ia mengaku mengidap sirosis hati dan divonis hidup kurang dari setahun.
Tak hanya sekali, Tamara mengaku dua kali menerima vonis di tahun yang berbeda, yakni pada 2005 dan 2010.
“Eh saya divonis tahun 2005, saya sudah menguning, hati saya sudah mengeras. Ya, hati saya benar-benar keras lahir dan batin,” kata Tamara Geraldine saat menjadi bintang tamu di Podcast Melaney Ricardo yang diunggah, Senin ( 3/4) . ).
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Saat mengetahui kondisinya, ia mengaku langsung menghabiskan uang tersebut. Namun, beberapa tahun kemudian, Tamara masih hidup.
“Uangnya habis, saya tidak mati. Tahun 2006 bagaimana. Lalu tahun 2007, apa bedanya. Ya, saya sudah kembali ke kehidupan lama, seperti kembali syuting, mengelola perusahaan,” tambahnya.
Pada tahun 2010, Tamara juga mendengar vonis serupa, selain itu ia diberitahu bahwa ia tidak akan bertahan lama dan hanya akan hidup sekitar delapan bulan.
“Tahun 2010 divonis lagi. Jasmani dan rohani (pengerasan hati) waktu itu. Umur saya baru delapan bulan. ‘” kata Tamara Geraldine.
Mendengar vonis itu lagi, Tamara langsung membuat segala rencananya sendiri, seperti menyiapkan uang untuk bertahan setahun, delapan bulan hidup, dan empat bulan untuk pemakaman.
Tak hanya itu, Tamara Geraldine juga meminta suaminya saat itu, Tien Thinh Pham, untuk meninggalkannya karena usianya baru beberapa bulan.
“Saya bilang ke suami saya waktu itu, ‘Kamu tinggalkan saya’ karena waktu itu saya juga mandul. ‘Cari perempuan lain, kembali ke sini, ambil anak angkat kita dan langsung bawa dia ke Jerman,'” tambah Tamara.
Terkait dengan Sirosis Hati
Dikutip dari National Health Service (NHS UK), sirosis adalah jaringan parut (fibrosis) pada hati yang disebabkan oleh kerusakan hati jangka panjang. Jaringan parut mencegah hati bekerja dengan baik.
Kondisi ini terkadang disebut penyakit hati stadium akhir karena terjadi setelah tahap kerusakan lain dari kondisi yang mempengaruhi hati, seperti hepatitis.
Pada tahap awal, seseorang mungkin tidak mengalami gejala apa pun. Namun, jika dalam kondisi darurat, seseorang dapat mengalami gejala berikut.
Kelelahan dan kelemahan yang berlebihan Merasa sakit (mual) Kehilangan nafsu makan Kehilangan nafsu makan Penurunan berat badan dan massa otot Bercak merah di telapak tangan dan pembuluh darah kecil seperti jaring laba-laba di kulit (spider angioma)
Jika sirosis memburuk, beberapa gejala dan komplikasinya antara lain:
Menguningnya kulit dan bagian putih mata (jaundice) Muntah darah Gatal-gatal pada kulit Urin berwarna gelap dan cairan seperti tar Mudah bengkak kaki (edema) atau perut (asites) karena penumpukan cairan Kehilangan gairah seks (libido)
Simak Video “Sinyal Kuat WHO Akan Cabut Status Darurat Covid-19 Tahun Ini”
[Gambas:Video 20detik]
(suc/kna)