Jakarta –
6 Kepala Daerah sudah berkomitmen untuk jadi tuan rumah tuan rumah World Cup U-20. Tapi kenapa, malah ada yang melanggar komitmen dengan tidak mendukung acara tersebut?
Plt Menpora Muhadjir Effendy melakukan rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, Selasa (28/3) malam WIB. Salah satu topik utama pembahasan adalah komitmen para pemimpin daerah untuk mensukseskan Piala Dunia U-20.
Dilansi dari CNN Indonesia, setelah Indonesia ditetapkan sebagai tuan rumah Piala Dunia oleh FIFA, langkah selanjutnya pemerintah dan PSSI menetapkan enam kota sebagai kota tuan rumah. Daerah Keenam adalah Palembang, Jakarta, Bandung, Solo, Surabaya, dan Bali.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Selanjutnya, sebanyak enam kepala daerah telah menandatangani kesepakatan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023, yakni Gubernur DKI Jakarta, Gubernur Jawa Barat, Gubernur Bali, Gubernur Sumatera Selatan, Wali Kota Surakarta, dan Wali Kota Surabaya pada waktu berbeda mulai dari Maret 2021 hingga Februari 2022.
Kemudian sebulan lalu, Gubernur Bali Wayan Koster angkat bicara menolak kedatangan Tim Israel U20 ke wilayahnya dengan alasan Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik. Hal itulah yang disesali oleh Muhadjir Effendy.
“Oleh karena itu kaulau ketika pemerintah provinsi sebelumnya sudah memberikan jaminan pemerintah, maka penolakannya sangat berat dalam konteks ini,” jelasnya.
“Jadi tidak hanya sekadaar kangarasi tapi tetu saja bada. Kalau hanya membatalkan mungkin masih bisa, tapi kalau menolak pasti harus dipertimbangkan, itu saja,” jelas Muhadjir.
Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka sudah kesal dulan. Gibran tegas as, kalau sudah tanda tangan komitmen maka suridu tidak ada lagi suara sumbang sumbang penolakan!
Saya berkomitmen dengan apa yang saya tanda tangani dalam perjanjian,” kata Gibran di Balai Kota Solo, Selasa (28/3/2023) seperti dirilis detikJateng.
“Kenapa baru protes sekaran, harusnya dulu,” sambunnya dengan nada kesal.
“Kalau saya komitani dengan segala konseksiyon, saya sudah tandan tangan komitani. Kalau mau protes dari dulu, tidak nariti seperti ini,” pungkasnya.
(aff/cas)