maxwin138
maxwin138
maxwin138
maxwin138

Pelanggan tidak menerima pembelian Starbucks sebesar Rp 700.000 karena terpaksa membayar tagihan orang lain

Pelanggan tidak menerima pembelian Starbucks sebesar Rp 700.000 karena terpaksa membayar tagihan orang lain
0 0
Read Time:2 Minute, 29 Second


Jakarta

Ada beberapa promo menarik yang ditawarkan Starbucks kepada pelanggan. Sayangnya, promo ini diprotes karena ‘memaksa’ pelanggan membayar lebih banyak tagihan yang dimiliki pelanggan lain.

Starbucks merupakan salah satu jaringan kedai kopi terpopuler di dunia yang kerap menawarkan promo menarik. Mulai dari promo beli satu gratis satu, promo diskon, dan lainnya. Sayangnya, tidak semua promosi menguntungkan pelanggan. Misalnya, promo Starbucks ini dianggap merugikan.

Peluncuran distractify.com (08/04), di sebuah toko Starbucks dengan lokasi yang dirahasiakan, mereka muncul dengan ide promosi bertema “membayar ke depan”, mirip dengan membayar kembali. Itu berarti pelanggan dapat memutuskan untuk membayar pesanan makanan atau minuman yang diharapkan pelanggan di belakang mereka akan menyebarkan kebahagiaan kepada orang lain.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Bagi sebagian orang, mungkin membelanjakan uang untuk orang lain bukanlah masalah. Sayangnya, beberapa orang terkadang memanfaatkan momen ini untuk memesan lebih banyak dari yang lain.

Misalkan pelanggan yang diminta membayar pesanan pelanggan di belakangnya baru saja memesan es kopi sederhana dengan harga yang tidak terlalu mahal. Tetapi bagaimana jika pelanggan di belakangnya memesan minuman atau makanan yang lebih mahal?

Hal seperti inilah yang menjadi pertimbangan seorang customer bernama Larry David-esque. Dalam unggahan akun TikTok @im_blessed55, pelanggan memesan minuman melalui drive thru di gerai Starbucks dengan lokasi yang tidak diketahui.

Ini adalah pesanan pelanggan hanya 6 dolar. Foto: TikTok @im_blessed55

Dalam klip tersebut, Larry mengungkapkan dirinya memesan minuman seharga $6 atau sekitar Rp89.000. Sementara mobil pelanggan di belakang, ternyata memesan minuman dengan harga lebih mahal hingga $46 atau sekitar Rp. 695.000!

Jika pesanan keduanya digabungkan, maka total tagihan yang harus dibayar Larry adalah $52 atau Rp. 774.000. Tentu saja, mengetahui hal ini, Larry menolak dengan sukarela membayar pesanan pelanggan lain.

“Saya berada di Starbucks dan mereka melakukan tindakan bayar pesanan di belakang Anda. Jadi saya akhirnya menepi dan menolak membayarnya,” kata Larry dalam video tersebut.

Pelanggan Starbucks Tidak Menerima Rp. 700.000 Karena Terpaksa Bayar Tagihan Orang Lain Foto: TikTok @im_blessed55

Masalahnya adalah pelanggan di belakangnya tampaknya mengharapkan minumannya gratis. Tapi Larry tetap tidak mau membayar. Pada akhirnya, 2 mobil di belakangnya harus mengindahkan perintah tersebut.

Lewat unggahan viral tersebut, Larry pun bertanya kepada para pengikutnya.

“Bagaimana perasaanmu tentang ini, apakah aku salah? Apa yang akan kamu lakukan jika ini masalahnya?” dia berkata.

Ada banyak pelanggan, termasuk barista Starbucks, yang bukan penggemar promo “bayar ke depan” karena hal itu mematikan beberapa pelanggan dengan memaksa mereka membayar pesanan yang bukan milik mereka.

Pelanggan ini menolak untuk membayar pesanan pelanggan lain. Foto: TikTok @im_blessed55

Seperti komentar pelanggan ini, “Saya tidak akan membayar orang lain. Starbucks memperlakukan saya seperti itu.”

Netizen lain juga mengungkapkan, “Saya lebih baik memberi tip kepada barista sebanyak yang saya bayarkan dan mengakhirinya.”

Meski tidak setuju dengan ide tersebut, ada netizen yang berpendapat bahwa pelanggan juga tidak perlu memberi tip kepada barista Starbucks.

“Jujur jangan kasih tip. Paksa Starbucks bayar karyawannya lebih banyak. Awalnya resto cuma pakai tip buat bayar karyawannya remeh,” pungkasnya.

Tonton video “Mengapa kaleng Starbucks lebih murah?”
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/odi)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Harold Taylor

Learn More →