maxwin138
maxwin138
maxwin138
maxwin138

Penderitaan Bangsa Uyghur di China, Ditangkap Jika Tertangkap Puasa

Penderitaan Bangsa Uyghur di China, Ditangkap Jika Tertangkap Puasa
0 0
Read Time:1 Minute, 56 Second


Xinjiang

Di bulan Ramadan ini, nasib warga Uighur di China masih memprihatinkan. Organisasi Kongres Uighur Dunia melaporkan bahwa banyak Muslim di China yang dilarang berpuasa.

Melalui pemerintah setempat, mereka dilarang berpuasa. Mereka bahkan terancam ditangkap jika ketahuan berpuasa.

Juru bicara Kongres Uighur Dunia Dilshat Rishit mengatakan umat Islam di barat laut Xinjiang berada di bawah pengawasan ketat untuk mencegah mereka berpuasa.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Menurut Rishit, warga Muslim diperintahkan untuk tidak mengizinkan anaknya berpuasa. Aparat juga menanyai anak-anak tersebut untuk mengetahui apakah orang tuanya berpuasa atau tidak.

“Selama Ramadhan, pihak berwenang mewajibkan 1.811 warga [di Xinjiang] untuk menerapkan sistem pemantauan sepanjang waktu, termasuk inspeksi rumah keluarga Uighur,” kata Rishit, seperti dikutip Radio Free Asia pekan lalu.

Seorang pejabat biro pendidikan di daerah Xinyuan, Xinjiang, juga mengungkapkan bahwa pegawai di sektor pendidikan serta orang dewasa yang bekerja untuk pemerintah dilarang berpuasa selama bulan suci Ramadhan.

“Mahasiswa tidak boleh berpuasa dan anggota keluarga yang berstatus PNS juga tidak boleh,” kata pejabat tersebut.

Seorang Muslim Kazakh yang menyebut namanya Kamina bahkan mengatakan bahwa umat Islam di daerahnya akan ditangkap jika ketahuan berpuasa.

“Ada orang yang sengaja berbuka puasa karena takut, ada juga yang berpuasa diam-diam,” kata Kamina.

Kemudian dia melanjutkan, “Beberapa tempat mengizinkan puasa, tetapi kemudian mereka melacak orang-orang ini dan menyebut mereka fanatik agama, lalu mereka [yang berpuasa] dihukum.”

Selama beberapa tahun terakhir, China telah melancarkan serangan terhadap komunitas agama, mulai dari Kristen, Budha hingga Muslim.

Di bawah Xi Jinping, China telah memaksa warga beragama untuk tunduk pada partai, menurut sebuah laporan oleh koalisi kelompok hak asasi manusia China.

Menurut kelompok hak asasi, Beijing memandang Muslim sebagai “ancaman yang harus diselesaikan melalui asimilasi paksa.”

Di bawah kampanye “penyatuan etnis” yang menargetkan komunitas Muslim, Uighur bahkan diharuskan mengikuti tradisi yang tidak Islami, termasuk minum alkohol dan makan daging babi.

Sedikitnya 1,8 juta warga Uighur dan etnis minoritas Muslim lainnya telah dipenjara akibat kampanye penyatuan. Mereka ditempatkan di kamp “pendidikan ulang” dan dipaksa bekerja.

Tak hanya itu, perempuan minoritas bahkan dilaporkan mengalami perkosaan, pelecehan seksual, dan sterilisasi paksa di kamp-kamp tersebut.

“[Selain warga Uighur]Hui juga dipaksa tunduk pada pembatasan yang bertujuan menghilangkan ‘tanda-tanda ekstremisme’ dan pengawasan yang mengganggu kehidupan publik dan pribadi,” kutip laporan tersebut.

Tonton video “Buka Puasa harus dimulai dengan minuman hangat”
[Gambas:Video 20detik]
(www www)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Harold Taylor

Learn More →