menyerang –
Transaksi digital menggunakan QRIS di objek wisata Baduy bisa mencapai puluhan juta per bulan. Ini menghilangkan anggapan bahwa penduduk asli di sana tidak paham teknologi dan sombong.
Reminder dari KC BRI Lebak, ada 172 nasabah UMKM yang menggunakan QRIS. Penyebarannya pelaku UMKM mulai dari pintu masuk kawasan hingga perbatasan Baduy Dalam.
Manager Bisnis Konsumer BRI Lebak Adysta Aprianto mengatakan, pendekatan ke Baduy dilakukan secara bertahap dan perlahan sejak tahun lalu. Mereka adalah penutur bahasa Sunda dan sangat setia pada adat. Oleh karena itu, pendekatannya melalui kepala desa adat kemudian ke individu.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Omzet transaksi menggunakan QRIS saat ini berkisar antara Rp 20 hingga Rp 30 juta per orang per bulan. Di akhir pekan saat turis ramai, transaksi bisa lebih besar lagi.
Secara umum, catatan Februari 2023 saja, transaksi di sana hampir mencapai seratus juta. Pencatatan ini berdasarkan data transaksi pengguna QRIS khusus Baduy.
“Yang terakhir sekitar Rp 87 juta dari 172 pengguna QRIS di bulan Februari, tapi ternyata dari 172 itu, sekitar 90 QRIS yang aktif bertransaksi,” kata Adysta saat ditemui detikcom baru-baru ini.
Masuknya BRI ke Baduy juga menepis anggapan bahwa brand tertinggal dari teknologi dan waktu. Bahkan perolehan tabungan dan pembuatan QRIS dilakukan secara bertahap.
Bahkan, katanya, saat ini banyak masyarakat Baduy yang belum memiliki rekening dan QRIS yang ingin dilakukan BRI. Apalagi banyak wisatawan yang meminta transaksi digital.
“Dia ditawari keras kepala menolak, kami juga tidak bisa memaksa. Tapi setelah semua dipasang, akhirnya dipasang, melihat tetangganya pakai, itu yang terjadi,” jelasnya.
Amir adalah salah satu contoh pengguna QRIS BRI di Baduy. Dia ingin menggunakan transaksi digital karena semuanya online. Banyak juga warga Baduy yang memiliki ponsel pintar. Wisatawan juga terkadang meminta transaksi secara online.
“Kadang kami tidak punya cukup uang (membawa uang banyak), jadi kadang kami kehabisan uang. Yang diharapkan, ketika orang ingin berbelanja di Baduy, mereka harus membayar tunai, jadi ada QRIS di Baduy,” kata Amir pisah. detikcom.
Padahal, kata dia, tidak ada masalah menggunakan QRIS meski belum mengenyam pendidikan formal. Penggunaan dan cara pencairan sebenarnya diajarkan oleh BRI untuk terjun langsung ke Baduy.
“BRI saya orang Baduy paling mudah dilayani, untuk orang Baduy itu,” pungkasnya.
Simak Video “Seru! Jalan-Jalan di Taman Rekreasi Terbesar di Kota Serang”
[Gambas:Video 20detik]
(sim/sim)