Jakarta –
Rasa mint yang segar menjadikannya salah satu varian rasa yang populer digunakan dalam berbagai produk, termasuk vape atau rokok elektronik. Banyak rokok elektrik menggunakan rasa mint untuk memberikan rasa sejuk dan menyegarkan.
Dikutip dari Medical Daily, pada tahun 2022 diperkirakan sekitar 2,5 juta anak muda akan mengaku merokok rokok elektrik. Dari data tersebut, rokok elektrik dengan rasa mint dan mentol merupakan rasa yang paling banyak diminati pengguna.
Riset yang dirilis oleh Respiratory Research menunjukkan bahwa rasa mint pada rokok elektrik bisa berbahaya bagi kesehatan.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Tim peneliti dari University of Pittsburgh telah merancang sistem robot khusus yang meniru mekanisme perilaku dan pernapasan manusia saat menggunakan vape atau rokok elektronik. Mereka menggunakan banyak cairan vape dengan rasa yang berbeda.
Dari penelitian ini, ditemukan bahwa cairan yang mengandung mentol menghasilkan mikropartikel yang lebih beracun daripada yang tidak mengandung mentol.
Mikropartikel beracun ini diketahui sangat terkait dengan masalah pernapasan, seperti napas pendek dan fungsi paru-paru yang memburuk. Para peneliti mengungkapkan bahwa kandungan mint sebenarnya aman untuk dikonsumsi, namun dapat memberikan efek yang berbeda ketika dihirup.
“Hanya karena sesuatu aman dimakan sebagai makanan, bukan berarti aman untuk dihisap/dihirup,” jelas Kambex Benam, salah satu peneliti dan Associate Professor di Division of Pulmonary, Allergy, and Critical Medicine di University of Pittsburgh. .
Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) meminta perusahaan manufaktur rokok untuk menghentikan penggunaan mentol dalam produknya karena menarik banyak orang, terutama kaum muda, untuk menggunakannya.
Simak Video “Dokter Jelaskan Manfaat Puasa Terhadap Metabolisme Tubuh”
[Gambas:Video 20detik]
(kamu/kamu)