Jakarta –
Banyak orang di Indonesia yang memiliki kebiasaan menyantap makanan manis untuk sarapan pagi seperti buah, es campur, cendol dan minuman manis lainnya. Minuman yang sering dijadikan sumber adalah teh manis. Jadi untuk berbuka puasa, mana yang lebih baik? Teh manis panas atau dingin?
Spesialis gizi Dr. Christopher Adrian, M Gizi, SpGK dari Rumah Sakit Siloam TB Simatupang berpendapat bahwa teh manis panas lebih direkomendasikan sebagai menu buka puasa dibandingkan es teh manis. Pasalnya, lambung akan menghubungkan seluruh pembuluh darah di tubuh. Akibatnya, es teh manis bisa memicu perut kembung dan kenyang.
“Makanya kami sarankan buka puasa yang hangat. Yang manis boleh saja, tapi kami batasi jumlahnya. Jus buahnya jangan terlalu dingin. Tentu saja, kita disuruh minum air putih dulu, bukan teh manis untuk menyegarkan tubuh cairan. Lebih enak lagi kalau kita minum air kelapa,” jelas dr. Christopher di detikcomJumat (17/3/2023) saat ditemui di RS Siloam TB Simatupang.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Jika ingin minum minuman dingin, usahakan sesuaikan suhu di ruangan ber-AC. Kemudian, pilihlah minuman yang tidak dingin sampai beku.
Meski dianjurkan konsumsi teh manis panas, namun jumlahnya tetap harus dibatasi. Pasalnya, teh manis mengandung gula dan karbohidrat yang tinggi, sementara orang boleh mengonsumsi makanan manis lainnya saat berbuka puasa.
“Disambung lagi dengan kolak. Dihubungkan lagi dengan es buah, semua karbohidratnya tinggi. Itu akan membuat gula darahnya melonjak. Jadi yang penting kuantitasnya, boleh minum yang manis-manis. Minum gulanya paling banyak satu sendok teh. Lalu beri jeda 1 jam.” Terus makan,” katanya.
Juga direkomendasikan oleh dr. Christopher si buah manis dengan kandungan air tinggi, seperti semangka untuk berbuka puasa. 3 tanggal juga dianjurkan.
Tonton video “Buka Puasa harus dimulai dengan minuman hangat”
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)