Jakarta –
Banyak pasangan mencoba berbagai cara untuk mencapai klimaks kenikmatan alias ‘orgasme’ dalam aktivitas seksual. Namun tak hanya mendekatkan hubungan pasangan, rupanya orgasme bisa membawa manfaat baik bagi kesehatan mental.
Dikutip dari The Healthy, Erin Rayburn, LMFT, LPC-MHSP, NCC, seorang terapis dan pendiri Evergreen Therapy mengatakan bahwa menikmati sensasi seksual juga melibatkan hormon yang dapat meningkatkan kesehatan mental.
“Hormon seks yang dilepaskan dalam tubuh seperti oksitosin dan endorfin dapat mengaktifkan pusat otak dan meningkatkan perasaan terhubung dan keintiman,” kata Rayburn.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Penelitian juga membuktikan bahwa orgasme dapat membantu melawan gangguan kecemasan hingga depresi.
Pasalnya, saat tubuh terangsang, aliran darah ke organ intim akan meningkat untuk menghidupkan kerja saraf. Efeknya, orgasme akan merangsang dan meningkatkan fungsi kerja sejumlah bagian otak.
Bagian otak yang dimaksud adalah bagian otak sensorik dan motorik, batang otak, dan korteks frontal atau bagian otak yang berfungsi mengatur persepsi, logika, konsentrasi, dan berpikir kritis seseorang dalam menanggapi sesuatu.
Penelitian lain yang dipublikasikan di European Psychiatry juga menunjukkan bagaimana orgasme bermanfaat dalam pemulihan depresi jangka panjang, bahkan depresi berat.
Sebab, seperti yang dijelaskan Rayburn, orgasme dapat merangsang produksi hormon perasaan senang bagi tubuh, seperti oksitosin, noradrenalin, dan serotonin yang membantu mengatur suasana hati dan perilaku, serta menurunkan tingkat stres.
Belum ada penelitian lebih lanjut tentang pengaruh frekuensi orgasme pada tubuh. Namun, sebuah studi tahun 2020 menunjukkan bahwa orgasme yang berlebihan berdampak buruk bagi tubuh dan berpotensi menimbulkan efek psikologis, fisik, sosial, dan moral yang negatif.
Simak Video “Penurunan Populasi dalam 60 Tahun, Generasi Muda China Ragu Punya Keluarga”
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)