maxwin138
maxwin138
maxwin138
maxwin138

Video viral yang luar biasa seperti Rebecca Klopper, mengapa orang suka merekam adegan dewasa?

Video viral yang luar biasa seperti Rebecca Klopper, mengapa orang suka merekam adegan dewasa?
0 0
Read Time:1 Minute, 40 Second


Jakarta

Baru-baru ini, ada sebuah video adegan syur yang diduga melibatkan aktris dalam negeri, kali ini menyeret nama Rebecca Klopper. Ini bukan pertama kalinya media sosial menjadi hidup dengan kasus video sensasional yang menarik nama selebriti.

Jadi, mengapa sebagian orang ingin merekam adegan-adegan seru? Apakah wajar untuk kesenangan sendiri merekam adegan seks?

“Sulit juga untuk mengatakan adil atau tidak. Tapi intinya, ketika kesepakatan dibuat antara dua pihak, antara orang dewasa, di atas usia 21 tahun, itu atas dasar suka dan tidak suka, tidak ada paksaan, itu bukan bagian dari balas dendam porno, itu harus menjadi sesuatu yang tidak menjadi masalah,” kata seksolog klinis Zoya Amirin, MPsi, FIAS, dikutip dari 20 detik.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Namun, selain merekam video syur atau tidak, ia juga menyoroti banyaknya kejahatan yang terjadi di era digital saat ini dengan menyebarkan video tersebut melalui media sosial.

“Karena banyak orang yang berniat buruk, hacker atau apapun itu, yang bisa mengganggu, bisa membuat kita rentan, menempatkan kita pada posisi bersalah, ini hal yang menyedihkan menurut saya,” lanjut Zoya.

Dalam kesempatan lain, psikolog klinis sekaligus pendiri Anastasia and Associate Consultation Center, Anastasia Sari Dewi, menegaskan bahwa komentar hujatan netizen dapat menyebabkan depresi pada orang yang terpojok oleh video tersebut.

“Kasihan kalau netizen ikut menyebarkan berita seperti mempermalukan seseorang di keramaian. Apalagi jika ditambahkan komentar-komentar yang menghujat, merendahkan, menyudutkan, yang tentunya bisa berdampak psikologis pada sosok itu,” jelasnya. kepada detikcom, Senin (23/23/2019) 5).

Selain itu, dikhawatirkan juga seseorang akan ketakutan sehingga tidak mau menghadapi lingkungannya karena hinaan atau komentar-komentar menyakitkan dari netizen.

“Dampak psikologisnya bisa membuat seseorang secara langsung atau tidak langsung semakin banyak, semakin tercerai-berai, semakin terpojok, rasa sesal, malu, terintimidasi sangat kuat. Bisa menimbulkan depresi yang luar biasa,” kata Sari.

“Apalagi kalau misalnya ternyata bisa mengakibatkan tidak berani menghadapi dunia atau lingkungan lagi. Kalau ternyata seperti itu bisa berakibat fatal bagi seseorang untuk terus hidup. Itu berbahaya,” pungkasnya.

Simak Video “Rekaman Video Saat Berhubungan Seks, Wajarkah?”
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Harold Taylor

Learn More →