Jakarta –
Minum oralit viral disebut efektif menekan rasa haus dan lemas saat berpuasa. Tidak sedikit yang mengatakan bahwa mereka tidak haus sepanjang hari ketika mereka makan oralit di pagi hari.
Namun, tren ini membuat banyak warga panik membeli sehingga mereka yang benar-benar membutuhkan oralit tidak bisa mendapatkan stok.
“Saya kira karena banyaknya orang di base sebelah, saya baru mencarinya di 4 apotik dekat rumah saya tapi hanya dapat 3 saset karena habis terjual. Walaupun nenek saya masih diare, tolong jangan panik. dan beli berlebihan,” kata seorang pengguna Twitter.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Menanggapi hal tersebut, Kepala Biro Komunikasi Kementerian Kesehatan mengingatkan dr. Siti Nadia Tarmizi agar masyarakat tidak membeli saham oralit untuk keperluan puasa. Oralit sebaiknya digunakan jika seseorang dalam kondisi diare dan kehilangan elektrolit dalam darah.
“Tidak perlu (panic buying),” ujarnya saat dihubungi detikcomJumat (24/3/2023).
“Sesuatu yang berlebihan pasti berpengaruh pada tubuh kita. Puasa sudah ada tata caranya dan ada anjuran yang sahih untuk memastikan tubuh kita cukup tercukupi,” lanjutnya.
Selain minum oralit, ada beberapa cara yang baik untuk memenuhi asupan cairan di hari puasa. Kekurangan cairan dalam tubuh dapat menyebabkan tubuh mengalami dehidrasi dan menimbulkan rasa haus, sehingga tubuh mudah lelah saat beraktivitas.
Oleh karena itu, dianjurkan minum air putih 8 (delapan) gelas sehari agar tubuh kuat dan tidak mudah lelah selama berpuasa. Berikut rekomendasi Kementerian Kesehatan agar kebutuhan air tetap terpenuhi selama bulan puasa.
1 gelas setelah bangun tidur 1 gelas setelah makan sahur 1 gelas saat puasa 1 gelas setelah sholat maghrib 1 gelas setelah makan malam 1 gelas setelah sholat tarawih 1 gelas setelah sholat isya 1 gelas sebelum tidur
Tonton video “Berapa jumlah minuman yang tepat untuk menjaga hidrasi selama puasa?”
[Gambas:Video 20detik]
(kn/atas)