Jakarta –
Sebuah survei menunjukkan bahwa biaya membesarkan anak di China hampir tujuh kali lipat PDB per kapitanya, lebih tinggi daripada Amerika Serikat dan Jepang. Ini menyoroti tantangan yang dihadapi pembuat kebijakan China saat mereka mencoba menangani tingkat kelahiran yang menurun dengan cepat.
Para ahli memperingatkan bahwa populasi yang menua di China akan memberikan tekanan besar pada sistem kesehatan dan jaminan sosialnya, sementara angkatan kerja yang menyusut juga dapat sangat membatasi pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di dunia dalam beberapa dekade mendatang. .
Meskipun kebijakan baru memungkinkan keluarga untuk memiliki sebanyak tiga anak, angka kelahiran China turun menjadi 7,52 kelahiran per 1.000 orang pada tahun 2021, terendah sejak Biro Statistik Nasional mulai mencatat data pada tahun 1949.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Institut Penelitian Populasi YuWa yang berbasis di Beijing mengatakan dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada Februari 2023 bahwa biaya rata-rata membesarkan anak hingga usia 18 tahun di Tiongkok pada 2019 adalah 485.000 yuan ($150) untuk anak pertama.
China menempati urutan kedua tertinggi di antara 13 negara yang termasuk dalam penelitian, hanya di belakang Korea Selatan, yang memiliki angka kelahiran terendah di dunia.
Biaya membesarkan anak bahkan lebih tinggi di kota-kota besar China, mencapai lebih dari 1 juta yuan di Shanghai dan 969.000 yuan di Beijing. Tingkat kelahiran di kedua kota tersebut lebih rendah dari rata-rata nasional.
Seorang ibu, menulis dengan nama pengguna “Maning” di situs Weibo China, mengatakan dia percaya biaya membesarkan anak di Beijing mungkin lebih tinggi dari laporan tersebut.
“Dengan peluang seperti itu, saya hampir tidak bisa membayangkan anak kedua dan keluarga mana pun yang menginginkan anak ketiga itu luar biasa,” katanya.
YuWa memperingatkan bahwa penurunan angka kelahiran akan “sangat mempengaruhi” potensi pertumbuhan ekonomi China, kemampuannya untuk berinovasi dan beban kesejahteraannya.
Di Weibo, pengguna lain menulis dengan nama Zhang, mengatakan tindakan harus diambil untuk mengatasi beban tidak proporsional yang dihadapi perempuan, yang diharapkan melahirkan dan membesarkan anak sebagai bagian dari “keibuan” alami mereka.
“Oleh karena itu biaya melahirkan seringkali ditanggung oleh perempuan, membuat perempuan hidup dalam lingkungan persaingan yang tidak sehat dalam waktu yang lama,” tulisnya.
Simak Video “Penurunan Populasi dalam 60 Tahun, Generasi Muda China Ragu Punya Keluarga”
[Gambas:Video 20detik]
(kn/naf)