Jakarta –
Jepang dilanda penurunan populasi besar-besaran karena banyak warganya memilih untuk tidak memiliki anak. Menghadapi krisis penurunan angka kelahiran, pemerintah Jepang kini berencana menaikkan premi asuransi sosial untuk membiayai langkah-langkah yang ‘belum pernah terjadi sebelumnya’. Alasannya, pemerintah tidak ingin masyarakat marah dengan kenaikan pajak.
Mereka berharap sebagian dari kenaikan iuran ini dapat mengimplementasikan semua butir dalam draf paket terkait langkah-langkah mengatasi penurunan angka kelahiran di Jepang.
“Kami akan mempertimbangkan bagaimana pendanaan anggaran untuk kebijakan anak secara stabil dengan melibatkan seluruh masyarakat, sambil melihat hubungannya dengan program asuransi sosial dan peran pemerintah pusat dan daerah,” kata Punong.Menteri Fumio Kishida kepada audit panitia dalam rapat DPR, dikutip dari Japan Times, Sabtu (4/8/2023).
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Untuk meningkatkan premi asuransi sosial, pemerintah membutuhkan dukungan dunia usaha yang khawatir akan terkena dampak kenaikan tersebut. Mereka juga membutuhkan dukungan dari mereka yang tidak memiliki anak, atau sedang membesarkan anak.
Sebab, kunci pemerintah dalam menggarap konsep ini adalah semua masyarakat mendukung pengasuhan anak dan agar konsep ini dapat diterima masyarakat secara luas.
Seberapa Parah Penurunan Kelahiran di Jepang?
Pada kesempatan sebelumnya, Kishida mengatakan pihaknya menempatkan prioritas tertinggi dalam upaya mengatasi penurunan angka kelahiran. Prediksinya, pada tahun 2030, jumlah anak muda di Jepang hanya tinggal separuh dari jumlah saat ini.
“Pada tahun 2030-an, populasi anak Jepang akan menurun hingga dua kali lipat dari angka saat ini. Enam sampai tujuh tahun ke depan akan menjadi kesempatan terakhir untuk membalikkan penurunan angka kelahiran,” kata Kishida.
Akibatnya, jumlah bayi yang lahir di Jepang pada tahun 2022 turun ke rekor terendah baru selama tujuh tahun berturut-turut, turun di bawah 800.000 kelahiran untuk pertama kalinya sejak pencatatan dimulai pada tahun 1899.
Tonton Video “Angka Kelahiran Jepang Turun, Pejabat Khawatir Negara Hilang”
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)