Yerusalem –

Orang Yahudi akan dilarang memasuki kompleks Masjid Al Aqsa selama 10 hari sebelum akhir Ramadhan. Apa alasan di balik pelarangan itu?

Menurut media Israel, Walla, orang Yahudi dapat mengunjungi situs tersebut antara pukul 07.00 dan 11.30 waktu setempat. Pada hari itu, banyak orang Yahudi Israel bersiap untuk menandai malam ketujuh perayaan Paskah, malam sebelum perayaan ini berakhir, menurut Times of Israel.

Paskah atau Paskah Yahudi diadakan untuk memperingati kepergian bangsa Israel yang dipimpin oleh Nabi Musa dari tangan Raja Firaun di tanah Mesir. Pengunjung Yahudi juga dapat dilarang masuk selama 10 hari hingga 20 April, atau saat Ramadhan berakhir.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Selama 10 hari terakhir bulan Ramadhan, banyak umat Islam yang berduyun-duyun ke kompleks Al Aqsa untuk melakukan Itikaf di Masjid Al Aqsa dari malam hingga subuh.

Komisaris Polisi Israel Kobi Shabtai mendukung penghentian kunjungan semacam itu untuk mengurangi ketegangan. Sumber orang dalam mengatakan keputusan itu dapat mengurangi ketegangan dan meredakan konfrontasi di wilayah tersebut.

Menurut kelompok penggiat Temple Mount, total ada 842 pengunjung dari bangsa Yahudi pada Minggu (9/4) pagi. Sedangkan pada libur Paskah tercatat 1.041 pengunjung datang ke lokasi.

Dalam kunjungan tersebut, beberapa jemaah Muslim dikabarkan meneriaki pengunjung Yahudi, namun sejauh ini belum ada laporan kekerasan antara kedua kelompok tersebut.

Kompleks Al Aqsa atau Temple Mount sering menjadi titik nyala perselisihan Palestina dan Israel. Tempat ini merupakan tempat suci bagi tiga agama yaitu Islam, Yahudi dan Kristen.

Kompleks itu berada di bawah pengawasan setelah pasukan Israel menyerbu Masjid Al Aqsa pekan lalu. Mereka juga menangkap sedikitnya 350 orang akibat bentrokan tersebut.

Simak Video “Suasana Subuh di Masjid Al-Aqsha Pasca Penyerangan Polisi Israel”
[Gambas:Video 20detik]
(www www)